Friday , September 20 2024
Makanan Tinggi Vitamin E dan Fungsinya untuk Kesehatan

Ketahui Berbagai Makanan Tinggi Vitamin E dan Fungsinya untuk Kesehatan

Makanan apa saja yang mengandung vitamin E tinggi? Artikel ini akan membahas beberapa jenis makanan tinggi vitamin ini dan juga berbagai fungsi vitamin E bagi kesehatan.

Fungsi Vitamin E

Fungsi utama alfa tokoferol adalah sebagai antioksidan yang merespon radikal bebas untuk menstabilkannya. Vitamin E dikenal sebagai vitamin penghalang yang dapat membantu melindungi asam lemak tak jenuh (PUFA) dalam fosfolipid membran dari radikal bebas.

Dengan melindungi PUFA, alfa tokoferol dapat menjaga integritas membran sel dan mencegah terjadinya anemia hemolitik. Selain itu, alpha tocopherols juga dapat menurunkan oksidasi low-density lipoprotein (LDL) atau sering dikenal dengan kolesterol “jahat”.

Baca Juga: Khasiat Minum Air Lemon bagi Kesehatan

Selain alfa-tokoferol, tokotrienol juga berfungsi sebagai vitamin pelindung. Dalam beberapa jenis penelitian, tokotrienol dapat memiliki efek yang lebih baik daripada alfa-tokoferol di mana tokotrienol dapat melindungi tulang dari efek radikal bebas.

Tokotrienol juga telah dikaitkan dengan efek menguntungkan yang dapat membantu dalam pengobatan kanker, kesehatan jantung dan kekebalan tubuh. Dalam penelitian lain, mengonsumsi 200mg hingga 300mg tokotrienol sehari dapat menurunkan total kolesterol tinggi dalam darah.

Makanan Tinggi Vitamin E

Lantas apa saja makanan tinggi vitamin E? untuk lebih detailnya langsung saja baca artikel ini untuk mengetahui beberapa makanan yang mengandung vitamin E tinggi.

1. Minyak Biji Anggur

Pasti ada yang tidak menyangka bahwa biji anggur yang dibuang setelah memakan buahnya ternyata memiliki banyak manfaat jika dijadikan minyak. Minyak biji anggur sebenarnya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Ini karena minyak biji anggur sebenarnya termasuk makanan tinggi vitamin E.

Baca Juga: Manfaat Nanas untuk Kecantikan

100 gram minyak biji anggur sebenarnya mengandung 28,8 mg vitamin E hingga tokoferol. Ada beberapa penelitian juga yang membuktikan bahwa minyak biji anggur dapat menghaluskan kulit dan melembabkan kulit jika digunakan secara topikal karena kandungan lemak tak jenuh yang terdapat di dalamnya.

Penelitian lain juga membuktikan bahwa minyak biji anggur juga memiliki asam lemak Omega 6 seperti asam linoliat yang berperan dalam penyembuhan luka. Ini membuktikan bahwa minyak biji anggur dapat membantu dalam mempercepat perbaikan jaringan tubuh.

2. Minyak Zaitun

Minyak yang paling populer disebut-sebut sebagai minyak yang baik termasuk minyak zaitun. Minyak zaitun memiliki kandungan Vitamin E sebesar 15,3mg per 100 gram. Kandungan vitamin E yang tinggi dapat mengurangi risiko kanker dan mengurangi radikal bebas dalam tubuh.

Kandungan minyak zaitun terdiri dari 14% lemak jenuh, 11% asam lemak tak jenuh dari golongan Omega 3 dan Omega 6, serta 73% kandungan lainnya dari asam oleat.

Baca Juga: Penyebab Kulit Wajah Kering

Asam oleat telah ditunjukkan dalam banyak penelitian untuk mengurangi peradangan dan bahkan memiliki efek menguntungkan pada genetika terkait kanker.

Selain kanker, minyak zaitun juga dapat melindungi kolesterol dalam tubuh agar tidak teroksidasi dan memperbaiki lapisan pembuluh darah Anda serta dapat membantu mencegah pembekuan darah yang berlebihan.

Untuk individu dengan tekanan darah tinggi, minyak zaitun telah terbukti menurunkan tekanan darah dan mencegah penyakit jantung.

3. Minyak Jagung

Pasti sebagian orang banyak yang menggunakan minyak jagung sebagai sumber minyak nabati. Namun, masih banyak orang yang belum mengetahui nilai gizi sebenarnya dari minyak jagung yang tinggi vitamin E, yaitu 14,3mg per 100 gram.

Selain Vitamin E, minyak jagung juga kaya akan fitosterol, senyawa nabati. Fitosterol ini berpotensi sebagai anti inflamasi, dapat menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.

Baca Juga: Cara Mengatasi Kulit Wajah Kering

Dalam beberapa penelitian, kandungan fitosterol yang terdapat pada minyak jagung ternyata dapat memperlambat proses pertumbuhan sel kanker paru-paru. Dalam beberapa penelitian lain juga membuktikan bahwa fitosterol ini dapat menghambat penyerapan kolesterol dalam tubuh dan mampu menurunkan risiko penyakit jantung dan kolesterol tinggi.