Kalau kamu atau orang terdekat mulai sering mengeluh penglihatan buram, berkabut, atau silau berlebihan saat melihat cahaya, mungkin sudah waktunya mempertimbangkan operasi katarak. Dikutip dari website lasikatlanta.org, katarak adalah kondisi di mana lensa mata yang seharusnya jernih menjadi keruh, sehingga cahaya sulit masuk dengan sempurna. Akibatnya, penglihatan jadi terganggu, warna terlihat kusam, dan aktivitas sehari-hari terasa lebih sulit.
Banyak orang menganggap katarak sebagai bagian alami dari proses penuaan. Meskipun benar bahwa kondisi ini lebih sering terjadi pada orang lanjut usia, katarak juga bisa menyerang mereka yang lebih muda akibat faktor seperti diabetes, cedera mata, atau efek samping obat-obatan tertentu. Kabar baiknya, operasi katarak adalah prosedur medis yang terbukti efektif untuk mengembalikan penglihatan. Dengan teknologi yang semakin canggih, operasi ini bisa dilakukan dengan cepat dan minim risiko.
Apa Itu Katarak dan Bagaimana Bisa Terjadi?
Katarak terjadi ketika protein di dalam lensa mata menggumpal, menyebabkan lensa menjadi buram. Pada tahap awal, penglihatan mungkin hanya sedikit terganggu. Namun, seiring waktu, lensa semakin keruh dan membuat mata sulit menangkap cahaya dengan jelas.
Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko katarak antara lain:
- Usia – Semakin tua, semakin besar kemungkinan mengalami katarak.
- Paparan sinar UV – Sering terkena sinar matahari tanpa perlindungan bisa mempercepat kerusakan lensa mata.
- Diabetes – Kadar gula darah tinggi dalam waktu lama bisa mempercepat pembentukan katarak.
- Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan – Kebiasaan ini bisa mempercepat degenerasi lensa mata.
- Cedera mata atau operasi mata sebelumnya – Trauma pada mata dapat menyebabkan perubahan pada lensa.
Jika kamu merasa mulai mengalami gejala katarak, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter spesialis mata.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Operasi Katarak?
Banyak orang menunda operasi katarak karena merasa masih bisa melihat meskipun sedikit buram. Padahal, menunggu terlalu lama bisa memperburuk kondisi dan menyulitkan prosedur operasi. Dokter biasanya menyarankan operasi jika katarak sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti membaca, mengemudi, atau mengenali wajah orang lain.
Beberapa tanda bahwa kamu sudah perlu mempertimbangkan operasi katarak:
- Penglihatan buram atau berkabut yang semakin parah.
- Kesulitan melihat di malam hari, terutama saat mengemudi.
- Warna terlihat lebih kusam dan kurang terang.
- Mata lebih sensitif terhadap cahaya terang atau silau.
- Sering mengganti kacamata karena ukuran lensa terus berubah.
Kalau gejala-gejala ini sudah mulai terasa, sebaiknya jangan menunda operasi terlalu lama.
Bagaimana Proses Operasi Katarak?
Banyak orang khawatir operasi katarak itu menyakitkan atau berisiko tinggi. Faktanya, prosedur ini termasuk salah satu operasi paling aman dengan tingkat keberhasilan yang sangat tinggi.
Prosedurnya cukup sederhana dan biasanya berlangsung sekitar 15-30 menit. Berikut tahapannya:
- Persiapan – Sebelum operasi, dokter akan memberikan tetes mata anestesi untuk membuat mata mati rasa. Dalam beberapa kasus, pasien juga diberi obat penenang agar lebih rileks.
- Pengangkatan lensa yang keruh – Dokter akan membuat sayatan kecil di mata, lalu menggunakan teknik fakoemulsifikasi (gelombang ultrasonik) untuk menghancurkan lensa yang buram agar bisa dikeluarkan.
- Pemasangan lensa baru – Setelah lensa yang lama diangkat, dokter akan memasang lensa buatan yang disebut intraocular lens (IOL). Lensa ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan penglihatan pasien, bahkan ada yang bisa mengoreksi rabun jauh atau rabun dekat.
- Penyelesaian – Setelah lensa baru terpasang, sayatan akan dibiarkan sembuh sendiri tanpa perlu jahitan.
Setelah operasi, pasien biasanya bisa langsung pulang dan hanya perlu pemulihan selama beberapa minggu.
Masa Pemulihan Setelah Operasi Katarak
Meskipun operasi berlangsung cepat, masa pemulihan tetap perlu diperhatikan agar hasilnya maksimal. Selama beberapa hari pertama, mungkin akan terasa sedikit tidak nyaman, seperti mata kering, gatal, atau sedikit berair. Namun, ini hal yang normal dan akan membaik seiring waktu.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah operasi:
- Hindari menggosok atau menekan mata.
- Gunakan tetes mata sesuai resep dokter untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan.
- Jangan melakukan aktivitas berat atau mengangkat benda berat selama beberapa minggu pertama.
- Gunakan kacamata hitam saat keluar rumah untuk melindungi mata dari cahaya terang.
- Hindari berenang atau terkena air langsung ke mata selama beberapa minggu.
Sebagian besar pasien bisa kembali beraktivitas normal dalam beberapa hari, dengan penglihatan yang jauh lebih baik dibanding sebelum operasi.
Apakah Operasi Katarak Aman?
Dengan teknologi medis yang semakin maju, operasi katarak sekarang jauh lebih aman dan efektif. Tingkat keberhasilannya mencapai lebih dari 95%, dan komplikasi serius sangat jarang terjadi.
Beberapa risiko yang mungkin muncul, meskipun jarang, meliputi:
- Infeksi atau peradangan pada mata.
- Lensa buatan bergeser dari posisinya.
- Tekanan mata meningkat setelah operasi.
- Katarak sekunder, yaitu kekeruhan pada kapsul lensa setelah operasi (bisa diatasi dengan prosedur laser sederhana).
Selama kamu mengikuti anjuran dokter dan menjalani perawatan dengan baik, risiko komplikasi bisa ditekan seminimal mungkin.
Penutup
Operasi katarak merupakan solusi terbaik bagi siapa saja yang mengalami gangguan penglihatan akibat katarak. Prosedurnya cepat, aman, dan bisa mengembalikan penglihatan dengan sangat efektif. Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala katarak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter mata. Semakin cepat ditangani, semakin baik hasilnya.
Jangan biarkan katarak menghambat aktivitas dan menurunkan kualitas hidup. Dengan melakukan operasi, kamu bisa kembali menikmati dunia dengan pandangan yang jernih dan warna yang lebih terang.